Kamis, 12 November 2009

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Beberapa faktor yang dapat mempngaruhi motivasi kelompok (teamwork) dalam bekerja dapat dikategorikan sebagai berikut:
Tujuan
Visi, misi dan tujuan yang jelas akan membantu team dalam bekerja. Namun hal tersebut belum cukup jika visi., misi dan tujuan yang ditetapkan tidak sejalan dengan kebutuhan dan tujuan para anggota..
Tantangan
Manusia dikarunia mekanisme pertahanan diri yang di sebut “fight atau flight syndrome”. Ketika dihadapkan pada suatu tantangan, secara naluri manusia akan melakukan suatu tindakan untuk menghadapi tantangan tersebut (fight) atau menghindar (flight). Dalam banyak kasus tantangan yang ada merupakan suatu rangsangan untuk mencapai kesuksesan. Dengan kata lain tantangan tersebut justru merupakan motivator.
Namun demikian tidak semua pekerjaan selalu menghadirkan tantangan. Sebuah team tidak selamanya akan menghadapi suatu tantangan. Pertanyaannya adalah bagaimana caranya memberikan suatu tugas atau pekerjaan yang menantang dalam interval. Salah satu criteria yang dapat dipakai sebagai acuan apakah suatu tugas memiliki tantangan adalah tingkat kesulitan dari tugas tersebut. Jika terlalu sulit, mungkin dapat dianggap sebagai hal yang mustahil dilaksanakan, maka team bisa saja menyerah sebelum mulai mengerjakannya. Sebaliknya, jika terlalu mudah maka team juga akan malas untuk mengerjakannya karena dianggap tidak akan menimbulkan kebanggaan bagi yang melakukannya.

Keakraban
Team yang sukses biasanya ditandai dengan sikap akraban satu sama lain, setia kawan, dan merasa senasib sepenanggungan. Para anggota team saling menyukai dan berusaha keras untuk mengembangankan dan memelihara hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal menjadi sangat penting karena hal ini akan merupakan dasar terciptanya keterbukaan dan komunikasi langsung serta dukungan antara sesama anggota team.
Tanggungjawab
Secara umum, setiap orang akan terstimulasi ketika diberi suatu tanggungjawab. Tanggungjawab mengimplikasikan adanya suatu otoritas untuk membuat perubahan atau mengambil suatu keputusan. Team yang diberi tanggungjawab dan otoritas yang proporsional cenderung akan memiliki motivasi kerja yag tinggi.
Kesempatan untuk maju
Setiap orang akan melakukan banyak cara untuk dapat mengembangkan diri, mempelajari konsep dan ketrampilan baru, serta melangkah menuju kehidupan yang lebih baik. Jika dalam sebuah team setiap anggota merasa bahwa team tersebut dapat memberikan peluang bagi mereka untuk melakukan hal-hal tersebut di atas maka akan tercipta motivasi dan komitment yang tinggi. Hal ini penting mengingat bahwa perkembangan pribadi memberikan nilai tambah bagi individu dalam meningkatkan harga diri.
Kepemimpinan
Tidak dapat dipungkiri bahwa leadership merupakan faktor yang berperan penting dalam mendapatkan komitment dari anggota team. Leader berperan dalam menciptakan kondisi yang kondusif bagi team untuk bekerja dengan tenang dan harmonis. Seorang leader yang baik juga dapat memahami 6 faktor yang dapat menimbulkan motivasi seperti yang disebutkan diatas. (Dari berbagai sumber)
___________________________
Oleh: Johanes Papu
Team e-psikologi

Tanda-Tanda Kedewasaan Seorang Pemimpin

Istilah adult berasal dari bahasa latin yang diambil dari kata adultus berarti telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna atau telah menjadi dewasa (Hurlock, 1992). Oleh karena itu seorang yang disebut dewasa adalah individu yang telah siap menerima kedudukan dalam masyarakat. Sedangkan kedewasaan atau kematangan adalah suatu keadaan bergerak maju ke arah kesempurnaan. Kedewasaan bukanlah suatu keadaan yang statis, tetapi merupakan suatu keadaan menjadi.... (a state of becoming).
Meski tidak ada seorangpun yang sanggup untuk bertindak dan bereaksi terhadap semua situasi dan semua aspek-aspek kehidupan, dengan kedewasaan yang penuh. Tapi bagaimanapun juga, dalam dunia kerja seorang pimpinan akan dituntut untuk menangani permasalahan-permasalahan secara lebih dewasa. Oleh karena itu, ia setidaknya harus memiliki beberapa ciri yang menunjukkan kedewasaan tersebut. Kesuksesan dan kegagalan seseorang untuk memimpin dan mengarahkan bawahannya akan sangat tergantung pada kedewasaan sikap dan tindakan yang akan diambilnya. Bagaimana bentuk kedewasaan yang dituntut untuk dimiliki tersebut? Dibawah ini akan diungkapkan beberapa kualitas yang seharusnya dimiliki seorang pimpinan agar ia dianggap dapat bersikap dewasa. Setiap kualitas yang satu menjadi kewajiban untuk mencapai kualitas yang lainnya, dan menjadi bagian dari diri sang pemimpin dalam menunaikan tugas sebagai seorang yang dianggap sudah dewasa penuh.
Adapun ciri-ciri kedewasaan yang harus dimiliki oleh sorang pemimpin adalah sebagai berikut:
Menghargai Orang Lain
Seorang pimpinan yang baik harus bekerja bersama dengan orang lain. Hal ini berarti bahwa ia harus bekerja dengan kekuatan- kekuatan, kelemahan-kelemahan, kesanggupan, dan kekurangan-kekurangan dari orang lain itu. Jika dia dewasa, dia akan menghargai perbedaan yang ada tersebut dan tidak akan mencoba untuk membentuk orang lain agar sesuai dengan keinginannya sendiri dan tidak memperalat bawahan untuk kepentingannya sendiri. Ia sanggup untuk menerima kenyataan yang ada, bahwa setiap orang memiliki andil terhadap hasil akhir suatu pekerjaan yang dikerjakan secara bersama-sama (teamwork).
Hal ini bukan berarti bahwa seorang pemimpin yang dewasa mempunyai hati yang lemah. Ia menerima orang lain, bukan berarti memanjakan mereka untuk selamanya termasuk jika kekurangan mereka (bawahan) akan mengganggu dan mempengaruhi tujuan secara keseluruhan. Seorang pimpinan yang dewasa harus mampu memberhentikan atau memecat seseorang yang tidak lagi memberikan sumbangan terhadap kemajuan atau kebaikan organisasi. Hal ini penting sebab merupakan suatu ketidakadilan bagi perusahaan dan orang lain jika orang yang tidak lagi mampu memberikan kontribusi masih tetap dipertahankan.
Sabar
Pemimpin yang dewasa dapat belajar menerima kenyataan bahwa untuk beberapa permasalahan memang tidak ada penyelesaian atau pemecahan yang mudah. Ia tidak akan dengan mudah menerima pemecahan masalah pertama yang disarankan. Ia akan menghargai fakta dan akan mengumpulkan sebanyak mungkin informasi sebelum memberi saran pemecahan. Bukan saja ia bersedia sabar, tetapi ia tahu benar perlunya beberapa alternatif untuk mengambil suatu keputusan dalam pemecahan masalah.
Penuh Daya Tahan
Semua mahluk hidup pasti pernah mengalami sakit, kesulitan dan kekecewaan. Begitupun dengan seorang pemimpin tidak akan pernah luput dari permasalahan seperti itu. Biarpun demikian seorang pemimpin yang dewasa akan bangkit lagi dan sehat lagi setelah diterpa kemalangan yang bertubi-tubi dengan harapan dan daya tahan yang dimilikinya. Ia akan berusaha jujur dan tidak akan berpura-pura semua keadaan baik-baik saja. Ia menerima kenyataan bahwa rasa sakit harus dipikul, kesalahan-kesalahan diperbaiki dan ia tidak akan membuang waktu untuk menyesali dan meratapi kesalahan yang sudah berlalu. Kegagalan akan meremukan dan menghancurkan orang yang lemah, sedangkan seorang dengan kepribadian dewasa akan mengambilnya sebagai pelajaran dari pengalaman yang sangat berharga.
Sanggup Mengambil Keputusan
Orang yang dewasa, disamping kesabaran dan ketabahannya untuk mencari pemecahan masalah, juga harus mampu untuk mengambil suatu keputusan, walaupun hanya menggunakan data atau informasi yang sangat minim, kurang lengkap atau masih kabur. Setelah menimbang fakta yang ada, ia akan segera menyadari bahwa dalam suatu waktu suatu tidakan harus segera diambil. Dengan menyadarkan dirinya terhadap keyakinan dirinya dan terhadap orang-orang disekitarnya ia harus sanggup untuk mengambil dan memikul resiko yang sudah diperhitungkan olehnya.
Peter Drucker pernah menyatakan bahwa masa depan tidak pernah ada kepastian, tetapi hanya ada kemungkinan-kemungkinan. Seorang pemimpin yang dewasa harus belajar menerima hal ini. Ia harus mampu untuk membuat keputusan-keputusan berdasarkan perkiraan-perkiraan atau kemungkinan-kemungkinan terbaik yang dapat diperoleh, sebab ia tahu jika menunggu untuk memperoleh kepastian yang menyeluruh maka keputusan yang diambil mungkin sudah terlambat.
Menyenangi Pekerjaan
Seseorang yang memiliki emosi yang sehat atau memiliki kepribadian dewasa akan mengetahui bagaimana menikmati pekerjaannya. Apapun jenis pekerjaannya seseorang yang dianggap dewasa akan jarang bermalas-malasan. Ia mengetahui bagaimana menemukan kepuasan dalam melakukan tugas dengan baik dan ia merasa bangga melaksanakan tugas tersebut. Para pemimpin yang dewasa akan memperoleh kepuasan dalam menangani suatu pekerjaan dan tidak menggagap pekerjaan sebagai beban hidup.
Bagi seorang yang berkepribadian dewasa pekerjaan sangat perlu untuk kelangsungan hidupnya sebagai seorang individu. Pekerjaan merupakan jalan bagi dirinya untuk mengungkapkan dirinya (aktualisasi diri). Dengan bekerja dirinya akan merasa terjamin untuk tidak berkubang dengan kecemasan-kecemasan dan permasalahan-permasalahan dirinya sendiri.
Menerima Tanggung Jawab
Orang yang tidak dewasa akan mengeluh dan menyesal tentang kegagalan yang mereka alami. Mereka akan merasa bahwa kegagalan yang mereka alami merupakan kesalahan orang lain dan nasib baik sedang menjauhi mereka. Untuk menghindari kegagalan, mereka cenderung untuk tidak menerima tanggung jawab. Sebaliknya bagi mereka yang berkepribadian dewasa segala kesuksesan dan kegagalan merupakan tanggungjawab diri sendiri. Mereka menyadari bahwa setiap orang memerlukan ketabahan dan kekuatan serta tempat berlindung pada saat-saat sulit, dan yang bertanggung jawab untuk menangani hal tersebut adalah diri sendiri
Percaya pada orang lain/kekuatan lain seperti dukun, pimpinan, nasib baik, dll, untuk memecahkan masalah merupakan suatu tanda ketidakdewasaan. Kepercayaan terhadap kekuatan diri sendiri dan berani menerima tanggung jawab dalam kehidupan sangat penting untuk menimbulkan rasa aman dan kebahagiaan
Percaya Pada Diri Sendiri
Seorang pimpinan yang dewasa akan menyambut baik partisipasi orang lain, walaupun menyangkut pengambilan keputusan yang sulit. Hal tersebut terjadi karena mereka sangat yakin dan percaya terhadap kemampuan mereka sendiri sehingga tidak ada rasa takut untuk berkompetisi. Mereka akan mudah melihat dan mengenal bahwa orang lain yang memiliki ide-ide dan fikiran yang berharga. Bagi mereka kekuatan orang lain hanya akan menjadi ancaman bagi orang yang tidak merasa aman, dan yang tidak ada kepercayaan terhadap dirinya sendiri.
Seorang pimpinan yang dewasa akan memperoleh kepuasan berdasarkan prestasi yang dilakukan oleh bawahannya. Ia akan merasa bangga dalam keyakinan dan kesadaran bahwa bawahannya adalah tanggung jawabnya. Sebaliknya bagi seorang pimpinan yang tidak dewasa akan merasa sebagai suatu hal yang pahit dan menyakitkan apabila diberikan situasi yang serupa.
Memiliki Rasa Humor
Tertawa adalah sehat. Orang yang dewasa atau matang setuju dengan ucapan itu. Namun demikian orang yang dewasa tidak akan membuat orang tertawa dengan cara merugikan atau melukai perasaan orang lain. Mereka juga tidak akan tertawa jika orang lain dalam keadaan susah atau terluka perasaannya.
Orang yang sehat emosinya akan selalu mengingat bahwa humor itu harus baik sifatnya dan menyebarkan kebahagiaan bagi yang mendengarkannya. Orang yang dewasa akan menggunakan humor bukan sebagai alat pemukul atau menjatuhkan orang lain, tetapi sebagai alat untuk melicinkan suasana dan mengendorkan ketegangan.
Memiliki Kepribadian yang Utuh
Orang yang dewasa, bukanlah orang yang membuang-buang dan menyia-nyiakan energinya dengan memakai dan menggerakkan seluruh energinya ke berbagai arah yang tidak menentu, bahkan sering bertentangan arah. Pada umumnya mereka adalah orang yang teratur dan sudah terorganisir serta dapat menangani problemnya dengan efektif. Mereka bukan orang yang mudah beralih perhatian atau menyimpang dari rencana oleh karena keinginan-keinginan yang muncul dengan tiba-tiba, tetapi mereka dapat dengan mudah beralih dari kegiatan yang satu ke kegiatan yang lain tanpa kebingungan dan kekacauan.
Seimbang
Seorang pemimpin yang dewasa akan hidup dalam suatu kehidupan yang seimbang. Ia merasa bangga menjadi bagian dari perusahaan dan tahu persis posisi dan peranannya di dalam perusahaan. Ia pintar menempatkan diri sehingga tidak menyulitkan dirinya dan perusahaan. Ia sanggup untuk bekerja keras dan selalu siap mengatasi tekanan yang diterimanya serta dapat menikmati masa senggangnya dengan baik.
Menerima Diri Sendiri
Para pemimpin yang efektif mempunyai pandangan dan penilaian yang baik terhadap kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang dimilikinya. Pada kenyataannya hal ini sangat menentukan kesuksesan seorang pemimpin. Namun hanya pemimpin yang memiliki kedewasaan yang dapat memilih dan mengumpulkan pembantu-pembantu dan orang-orang dekatnya untuk saling menutupi kekurangan dan kelemahan. Karena ia dapat melihat dan menilai diri sendiri dengan baik secara objektif dan realistis, maka ia akan sanggup untuk menggunakan kelebihan dan bakatnya secara efektif. Ia juga akan terbebas dari rasa frustrasi yang mungkin timbul karena kegagalan mencapai suatu hal yang diluar kemampuan dirinya.
Memiliki Prinsip yang Kuat
Banyak pemimpin yang sungguh-sungguh melihat perusahaan sebagai suatu mahluk hidup yang harus dijaga dan dipelihara. Mereka memandang dirinya sebagai pengawal bagi keselamatan dan kebaikan perusahaan. Mereka menganggap dirinya berperan sebagai pengasuh dan pelindung perusahaan yang kemudian meneruskan dan menyerahkan pengawalan dan fungsi mengasuh tersebut kepada penerusnya.
Hal tersebut pula yang menjelaskan mengapa pemimpin tidak akan segan-segan untuk bersikap keras dan tegas dalam menghadapi orang lain bila menyangkut keselamatan dan kelangsungan hidup perusahaan. Mereka memegang teguh prinsip-prinsip yang telah ditanamkan dalam perusahaan dan tidak akan kenal kata menyerah jika dihadapkan paa soal hidup matinya perusahaan.
Oleh Zainun Mu'tadin, SPsi., MSi.

Selasa, 03 November 2009

Hari Anda Adalah Hari Ini

Jika datang pagi maka janganlah menunggu tibanya sore. Pada hari Ini Anda hidup, bukan di hari kemarin yang telah berlalu dengan segala Kebaikan dan kejelekannya, dan bukan pula hari esok yang belum tentu datang. Hari ini dengan mataharinya yang menyinari Anda, adalah hari Anda. Umur Anda hanya sehari. Karena itu anggaplah rentang kehidupan Anda adalah hari Ini saja, seakan-akan Anda dilahirkan pada hari ini dan akan mati hari ini juga. Saat itulah Anda hidup, jangan tersangkut dengan gumpalan masa lalu dengan segala keresahan dan kesusahannya, dan jangan pula terikat dengan ketidakpastian-ketidakpastian di masa yang penuh dengan hal-hal yang menakutkan serta gelombang yang sangat mengerikan. Hanya untuk hari sajalah seharusnya Anda mencurahkan seluruh perhatian, kepedulian dan kerja keras. Pada hari ini Anda harus mempersembahkan kualitas shalat yang khusyu', bacaan Al-Quran yang sarat tadabbur, dzikir yang sepenuh hati, keseimbangan dalam segala hal, keindahan dalam akhlak, kerelaan dengan semua Allah berikan, perhatian terhadap keadaan sekitar, perhatian pada jiwa dan raga, serta bersikap sosial terhadap sesama.
Hanya untuk hari ini saja, saat mana Anda hidup. Oleh karena itu, Anda Harus benar-benar membagi setiap jamnya. Anggaplah setiap menitnya sebagai hitungan tahun, dan setiap detiknya sebagai hitungan bulan, saat-saat dimana Anda bisa menanam kebaikan dan mempersembahkan sesuatu yang indah. Beristighfarlah atas semua dosa, ingatlah selalu kepada- Nya, bersiap-siaplah untuk sebuah perjalanan nanti, dan nikmatilah hari ini dengan segala kesenangan dan kebahagiaan. Terimalah rezeki yang Anda dapatkan hari ini dengan penuh keridhaan: Istri, suami, anak-anak, tugas-tugas, rumah, ilmu, dan posisi Anda. “Maka berpegang teguhlah dengan apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur.” (QS Al-A'raf: 144)
Jalanilah hidup Anda hari ini dengan tanpa kesedihan dan guncangan jiwa, tanpa rasa tidak menerima dan keirian, dan tanpa kedengkian. Satu hal yang harus Anda lakukan adalah menuliskan pada dinding hati Anda suatu kalimat (yang juga harus Anda tuliskan dia atas meja Anda): "Harimu adalah hari ini". Jika Anda makan nasi hangat hari ini, maka apakah nasi yang Anda makan kemarin atau nasi besok hari yang belum jadi akan berdampak negatif terhadap diri Anda? Jika Anda bisa minum air jernih dan segar hari ini, maka mengapa Anda harus bersedih atas air asin yang Anda minum kemarin? Atau, mengapa malah mengharapkan air yang hambar dan panas yang akan datang esok hari? Jika Anda jujur terhadap diri Anda sendiri maka dengan kemauan keras, Anda akan bisa menundukkan jiwa Anda pada teori ini : "Saya tidak akan pernah hidup kecuali hari ini." Oleh karena itu, manfaatkanlah hari ini, setiap detiknya, untuk membangun kepribadian, untuk mengembangkan semua potensi yang ada, dan untuk membersihkan amalan Anda.
Katakanlah: "Hari ini saya akan mengatakan yang baik-baik saja. Saya tidak akan pernah mengucapkan kata-kata kotor dan menjijikkan, tidak akan pernah mencela dan mengghibah. Hari ini saya akan menertibkan rumah dan kantor, agar tidak semrawut dan berantakan, agar rapi dan teratur. Karena saya hanya hidup untuk hari ini saja maka saya akan memperhatikan kebersihan dan penampilan diri. Juga, gaya hidup, keseimbangan cara berjalan, bertutur dan tindak tanduk."
Karena saya hanya hidup untuk hari ini saja maka saya akan berusaha sekuat tenaga untuk taat kepada Rabb, melakukan shalat sesempurna mungkin, melakukan shalat-shalat nafilah sebagai bekal untuk diri sendiri, bergelut dengan Al-Qur'an, mengkaji buku-buku yang ada, mencatat hal-hal yang perlu, dan menelaah buku yang bermanfaat. Saya hidup untuk hari ini saja, karenanya saya akan menanam nilai-nilai keutamaan di dalam hati ini dan mencabut pohon kejahatan berikut ranting-rantingnya yang berduri: takabur, ujub, riya', dan buruk sangka.
Saya hidup untuk hari ini saja, karenanya saya akan berbuat baik kepada orang lain dan mengulurkan tangan kebaikan kepada mereka: menjenguk yang sakit, mengantarkan jenazah, menunjukkan jalan yang benar bagi yang kebingungan, memberi makan orang kelaparan, menolong orang yang sedang dalam kesulitan, membantu yang dizhalimi, membantu yang lemah, mengasihi yang menderita, menghormati seorang yang alim, menyayangi anak kecil, dan menghormati yang sepuh. Karena saya hidup untuk hari ini saja maka saya akan hidup untuk mengucapkan, "Wahai masa lalu yang telah berlalu dan selesai, tenggelamlah bersama mataharimu. Aku tidak akan menangisi kepergianmu, dan kamu tidak akan pernah melihatku tercenung sedetikpun untuk mengingatmu. Kamu telah meninggalkan kami semua, pergi dan tak pernah kembali lagi."
"Wahai masa depan, yang masih berada dalam keghaiban, aku tidak akan pernah bergelut dengan mimpi-mimpi dan tidak akan pernah menjual diri untuk ilusi. Aku tidak memburu sesuatu yang belum tentu ada karena esok hari tidak berarti apa-apa, esok hari adalah sesuatu yang belum diciptakan, dan tidak pantas dikenang."
"Hari Anda adalah hari ini", adalah ungkapan yang paling indah dalam "kamus kebahagiaan", kamus bagi mereka yang menginginkan kehidupan yang paling indah dan menyenangkan.

Apa Salahnya Menangis?

eramuslim - Apa salahnya menangis, jika memang dengan menangis itu manusia menjadi sadar. Sadar akan kelemahan-kelemahan dirinya, saat tiada lagi yang sanggup menolongnya dari keterpurukan selain Allah Swt. Kesadaran yang membawa manfaat dunia dan akhirat. Bukankah kondisi hati manusia tiada pernah stabil? Selalu berbolak balik menuruti keadaan yang dihadapinya. Ketika seseorang menghadapi kebahagiaan maka hatinya akan gembira dan saat dilanda musibah tidak sedikit orang yang putus asa bahkan berpaling dari kebenaran.

Sebagian orang menganggap menangis itu adalah hal yang hina, ia merupakan tanda lemahnya seseorang. Bangsa Yahudi selalu mengecam cengeng ketika anaknya menangis dan dikatakan tidak akan mampu melawan musuh-musuhnya. Para orang tua di Jepang akan memarahi anaknya jika mereka menangis karena dianggap tidak tegar menghadapi hidup. Menangis adalah hal yang hanya dilakukan oleh mereka yang tidak mempunyai prinsip hidup.

Bagi seorang muslim yang mukmin, menangis merupakan buah kelembutan hati dan pertanda kepekaan jiwanya terhadap berbagai peristiwa yang menimpa dirinya maupun umatnya. Rasulullah Saw meneteskan air matanya ketika ditinggal mati oleh anaknya, Ibrahim. Abu Bakar Ashshiddiq ra digelari oleh anaknya Aisyah ra sebagai Rojulun Bakiy (Orang yang selalu menangis). Beliau senantiasa menangis, dadanya bergolak manakala sholat dibelakang Rasulullah Saw karena mendengar ayat-ayat Allah. Abdullah bin Umar suatu ketika melewati sebuah rumah yang di dalamnya ada sesorang sedang membaca Al Qur’an, ketika sampai pada ayat: “Hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam” (QS. Al Muthaffifin: 6). Pada saat itu juga beliau diam berdiri tegak dan merasakan betapa dirinya seakan-akan sedang menghadap Robbnya, kemudian beliau menangis. Lihatlah betapa Rasulullah Saw dan para sahabatnya benar-benar memahami dan merasakan getaran-getaran keimanan dalam jiwa mereka. Lembutnya hati mengantarkan mereka kepada derajat hamba Allah yang peka.

Bukankah diantara tujuh golongan manusia yang akan mendapatkan naungan pada hari dimana tiada naungan kecuali naungan Allah adalah orang yang berdoa kepada Robbnya dalam kesendirian kemudian dia meneteskan air mata? Tentunya begitu sulit meneteskan air mata saat berdo'a sendirian jika hati seseorang tidak lembut. Yang biasa dilakukan manusia dalam kesendiriannya justru maksiat. Bahkan tidak sedikit manusia yang bermaksiat saat sendiri di dalam kamarnya seorang mukmin sejati akan menangis dalam kesendirian dikala berdo'a kepada Tuhannya. Sadar betapa berat tugas hidup yang harus diembannya di dunia ini.

Di zaman ketika manusia lalai dalam gemerlap dunia, seorang mukmin akan senantiasa menjaga diri dan hatinya. Menjaga kelembutan dan kepekaan jiwanya. Dia akan mudah meneteskan air mata demi melihat kehancuran umatnya. Kesedihannya begitu mendalam dan perhatiannya terhadap umat menjadikannya orang yang tanggap terhadap permasalahan umat. Kita tidak akan melihat seorang mukmin bersenang-senang dan bersuka ria ketika tetangganya mengalami kesedihan, ditimpa berbagai ujian, cobaan, dan fitnah. Mukmin yang sesungguhnya akan dengan sigap membantu meringankan segala beban saudaranya. Ketika seorang mukmin tidak mampu menolong dengan tenaga ataupun harta, dia akan berdoa memohon kepada Tuhan semesta alam.

Menangis merupakan sebuah bentuk pengakuan terhadap kebenaran. “Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Qur’an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri) seraya berkata: “Ya Robb kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Qur’an dan kenabian Muhammad)”. (QS. Al Maidah: 83). Ja’far bin Abdul Mutholib membacakan surat Maryam ayat ke-16 hingga 22 kepada seorang raja Nasrani yang bijak. Demi mendengar ayat-ayat Allah dibacakan, bercucuranlah air mata raja Habsyah itu. Ia mengakui benarnya kisah Maryam dalam ayat tersebut, ia telah mengenal kebenaran itu dan hatinya yang lembut menyebabkan matanya sembab kemudian menangis. Raja yang rindu akan kebenaran benar-benar merasakannya.

Orang yang keras hatinya, akan sulit menangis saat dibacakan ayat-ayat Allah. Bahkan ketika datang teguran dari Allah sekalipun ia justru akan tertawa atau malah berpaling dari kebenaran. Sehebat apapun bentuk penghormatan seorang tokoh munafik Abdullah bin Ubay bin Salul kepada Rasulullah Saw, sedikit pun tidak berpengaruh pada hatinya. Ia tidak peduli ketika Allah Swt mengecam keadaan mereka di akhirat nanti, “Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan neraka yang paling bawah. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapatkan seorang penolongpun bagi mereka”. (QS. An Nisa’: 145)

Barangkali di antara kita yang belum pernah menangis, maka menangislah disaat membaca Al Qur’an, menangislah ketika berdo'a di sepertiga malam terakhir, menangislah karena melihat kondisi umat yang terpuruk, atau tangisilah dirimu karena tidak bisa menangis ketika mendengar ayat-ayat Allah. Semoga hal demikian dapat melembutkan hati dan menjadi penyejuk serta penyubur iman dalam dada. Ingatlah hari ketika manusia banyak menangis dan sedikit tertawa karena dosa-dosa yang diperbuatnya selama di dunia. “Maka mereka sedikit tertawa dan banyak menangis, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan”. (QS At Taubah: 82).

Jadi apa salahnya menangis?.

Herman Susilo
pr@ydsf.or.id

Mereka Sebenarnya Mengajarkan Kita

Hal yang sangat menyedihkan adalah saat kau jujur pada temanmu, dia berdusta padamu. Saat dia telah berjanji padamu, dia mengingkarinya. Saat kau memberikan perhatian, dia tidak menghargainya. Hal yang sangat mengecewakan adalah kau dibutuhkan hanya pada saat dia dalam kesulitan.
Jangan pernah menyesali atas apa yang terjadi padamu! Sebenarnya hal-hal yang kau alami sedang mengajarimu. Saat temanmu berdusta padamu atau tidak menepati janjinya padamu atau dia tidak menghargai perhatian yang kau berikan, sebenarnya dia telah mengajarimu agar kau tidak berperilaku seperti dia. Bila kau dibutuhkan hanya pada saat dia sedang kesulitan sebenarnya juga telah mengajarimu untuk menjadi orang yang arif dan santun, kau telah membantunya saat dia dalam kesulitan, sebenarnya hal ini sedang mengajarimu untuk RIDHO menerima takdir-Nya.
Begitu banyak hal yang tidak menyenangkan yang sering kau alami atau bertemu dengan orang-orang yang menjengkelkan, egois dan sikap yang tidak mengenakkan. Dan betapa tidak menyenangkan menjadi orang yang dikecewakan, disakiti, tidak diperdulikan/ dicuekin, atau bahkan dicaci dan dihina. Sebenarnya orang-orang tersebut sedang mengajarimu untuk melatih membersihkan hati dan jiwa, melatih untuk menjadi orang yang sabar dan mengajarimu untuk tidak berperilaku seperti itu.
Mungkin ALLAH menginginkan kau bertemu orang dalam berbagai macam karakter yang tidak menyenangkan sebelum kau bertemu dengan orang yang menyenangkan dalam kehidupanmu dan kau harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia itu yang telah mengajarkan sesuatu yang paling berharga dalam hidupmu

Sabtu, 31 Oktober 2009

Arti Huruf

A : Accept.

Terimalah diri anda sebagaimana adanya.

B : Believe.

Percayalah terhadap kemampuan anda untuk meraih apa yang anda inginkan dalam hidup.

C : Care.

Pedulilah pada kemampuan anda meraih apa yang anda inginkan dalam hidup.

D : Direct.

Arahkan pikiran pada hal-hal positif yang meningkatkan kepercayaan diri.

E : Earn.

Terimalah penghargaan yang diberi orang lain dengan tetap berusaha menjadi yang terbaik.

F : Face.

Hadapi masalah dengan benar dan yakin.

G : Go.

Berangkatlah dari kebenaran.

H : Homework.

Pekerjaan rumah adalah langkah penting untuk pengumpulan informasi.

I : Ignore.

Abaikan celaan orang yang menghalangi jalan anda mencapai tujuan.

J : Jealously.

Rasa iri dapat membuat anda tidak menghargai kelebihan anda sendiri.

K : Keep.

Terus berusaha walaupun beberapa kali gagal.

L : Learn.

Belajar dari kesalahan dan berusaha untuk tidak mengulanginya.

M : Mind.

Perhatikan urusan sendiri dan tidak menyebar gosip tentang orang lain.

N : Never.

Jangan terlibat skandal seks, obat terlarang, dan alkohol.

O : Observe.

Amatilah segala hal di sekeliling anda. Perhatikan, dengarkan, dan belajar dari orang lain.

P : Patience.

Sabar adalah kekuatan tak ternilai yang membuat anda terus berusaha.

Q : Question.

Pertanyaan perlu untuk mencari jawaban yang benar dan menambah ilmu.

R : Respect.

Hargai diri sendiri dan juga orang lain.

S : Self confidence, self esteem, self respect.

Percaya diri, harga diri, citra diri, penghormatan diri membebaskan kita dari saat-saat tegang.

T : Take.

Bertanggung jawab pada setiap tindakan anda.

U : Understand.

Pahami bahwa hidup itu naik turun, namun tak ada yang dapat mengalahkan anda.

V : Value.

Nilai diri sendiri dan orang lain, berusahalah melakukan yang terbaik.

W : Work.

Bekerja dengan giat, jangan lupa berdo'a.

X : X'tra.

Usaha lebih keras membawa keberhasilan.

Y : You.

Anda dapat membuat suatu yang berbeda.

Z : Zero.

Usaha nol membawa hasil nol pula.

Sumber : Patricia Patton (Pakar EQ)

Hati-Hati Dengan Hati

Seorang pria telungkup di tengah lapangan yang luas di bawah teriknya sinar matahari, dengan tas disampingnya. Lalu segerombolan orang menghampiri dan memeriksa keadaan pria tersebut. Meninggal, kata salah satu orang gerombolan tersebut. Mereka kemudian sepakat membuka tas disamping pria itu dan mencari tahu apa yang sebenarnya yang terjadi. Ternyata mereka semua berpikiran sama, andai tas itu terbuka sesaat sebelumnya, maka pria tersebut mungkin tidak meninggal dalam keadaan seperti ini.

Apakah isi tas itu?? Hayo apa ayoo? Ternyata isi tas itu adalah parasut. Parasut itu gagal terbuka pada saat si pria melakukan terjun payung. Memang sangat menyedihkan dan naas. Parasut jadi penentu keselamatan jiwa para penerjun payung. Dan...begitu jugalah hati kita. Hati hanya akan berfungsi jika dalam keadaan terbuka, open heart-lah istilahnya gitu. Hati akan menjadi penyelamat. Kita akan menyerap petunjuk lebih mudah, menerima hidayah lebih mudah dan berprilaku lebih mulia. Jangan biarkan hati tertutup dengan butir-butiran kotoran hati, yang akan kian menebal jika tidak segera dibersihkan. Karena pada keadaan tertentu, kotoran hati tidak dapat dibersihkan dengan hanya sekali-dua kali kilapan 'wing porselen'!! Kotoran hati tersebut sudah menjadi bagian dari prilaku dan sikap keseharian manusia.

Oleh karena itu :
"Perhatikanlah hatimu karena ia akan menjadi fikiranmu

Perhatikanlah fikiranmu karena ia akan menjadi perkataanmu
Perhatikanlah perkataanmu karena ia akan menjadi perbuatanmu
Perhatikanlah perbuatanmu karena ia akan menjadi kebiasaanmu
Perhatikanlah kebiasaanmu karena ia akan menjadi karaktermu
Dan Perhatikanlah karaktermu karena ia akan menjadi lintasan hatimu"

Semuanya kembali kediri kita masing-masing. Tanyakan pada diri sendiri apa yang akan terlintas dalam hati kita pada saat ini, saat itu, dalam keadaan ini, dan jika berada dalam keadaan itu. Karena kalau bukan diri sendiri yang bertanya lalu siapa lagi.......??? Masa harus orang lain..hehe 'just try to do better'

Di Sebuah Kelas

Suatu ketika di ruang kelas sekolah menengah, terlihat suatu percakapan yang menarik. Seorang guru, dengan buku di tangan, tampak menanyakan sesuatu kepada murid-muridnya di depan kelas. Sementara itu, dari mulutnya keluar sebuah pertanyaan.

"Anak-anak, kita sudah hampir memasuki saat-saat terakhir bersekolah di sini. Setelah 3 tahun, pencapaian terbesar apa yang membuatmu bahagia? Adakah hal-hal besar yang kalian peroleh selama ini?"

Murid-murid tampak saling pandang.

Terdengar suara lagi dari guru, "Ya,ceritakanlah satu hal terbesar yang terjadi dalam hidupmu...".

Lagi-lagi semua murid saling pandang, hingga kemudian tangan guru itu menunjuk pada seorang murid. "Nah, kamu yang berkacamata, adakah hal besar yang kamu temui? Berbagilah dengan teman-temanmu..."

Sesaat, terlontar sebuah cerita dari si murid, "Seminggu yang lalu, adalah masa yang sangat besar buatku. Orangtuaku, baru saja membelikan sebuah motor, persis seperti yang aku impikan selama ini".

Matanya berbinar, tangannya tampak seperti sedang menunggang sesuatu.

"Motor sport dengan lampu yang berkilat, pasti tak ada yang bisa mengalahkan kebahagiaan itu!"

Sang guru tersenyum. Tangannya menunjuk beberapa murid lainnya. Maka,terdengarlah beragam cerita dari murid-murid yang hadir. Ada anak yang baru saja mendapatkan sebuah mobil. Ada pula yang baru dapat melewatkan liburan di luar negeri. Sementara, ada murid yang bercerita tentang keberhasilannya mendaki gunung. Semuanya bercerita tentang hal-hal besar yang mereka temui dan mereka dapatkan. Hampir semua telah bicara, hingga terdengar suara dari arah belakang.

"Pak Guru..Pak, aku belum bercerita".

Rupanya, ada seorang anak di pojok kanan yang luput dipanggil. Matanya berbinar. Mata yang sama seperti saat anak-anak lainnya bercerita tentang kisah besar yang mereka punya.

"Maaf, silahkan, ayo berbagi dengan kami semua", ujar Pak Guru kepada murid berambut lurus itu. "Apa hal terbesar yang kamu dapatkan?", Pak Guru mengulang pertanyaannya kembali.

"Keberhasilan terbesar buatku, dan juga buat keluargaku adalah..saat nama keluarga kami tercantum dalam buku telpon yang baru terbit 3 hari yang lalu".

Sesaat senyap. Tak sedetik, terdengar tawa-tawa kecil yang memenuhi ruangan kelas itu. Ada yang tersenyum simpul, terkikik-kikik, bahkan tertawa terbahak mendengar cerita itu.

Dari sudut kelas, ada yang berkomentar, "Ha? aku sudah sejak lahir menemukan nama keluargaku di buku telpon. Buku Telpon? Betapa menyedihkan...hahaha".

Dari sudut lain, ada pula yang menimpali, "Apa tak ada hal besar lain yang kamu dapat selain hal yang lumrah semacam itu?"

Lagi-lagi terdengar derai-derai tawa kecil yang masih memenuhi ruangan.

Pak Guru berusaha menengahi situasi ini, sambil mengangkat tangan.

"Tenang sebentar anak-anak, kita belum mendengar cerita selanjutnya. Silahkan teruskan, Nak..."

Anak berambut lurus itu pun kembali angkat bicara. "Ya. Memang itulah kebahagiaan terbesar yang pernah aku dapatkan. Dulu, Ayahku mengalami kebangkrutan. Karenanya, kami sering berpindah-pindah rumah. Kami tak pernah menetap, karena selalu merasa dikejar polisi".

Matanya tampak menerawang. Ada bias pantulan cermin dari kedua bola mata anak itu, dan ia melanjutkan.

"Tapi, kini Ayah telah berubah. Dia telah mau menjadi Ayah yang baik buat keluargaku. Sayang, semua itu butuh waktu dan usaha. Tak pernah ada Bank dan Yayasan yang mau memberikan pinjaman modal buat bekerja. Hingga setahun lalu, ada seseorang yang rela meminjamkan modal buat Ayahku. Dan kini, Ayah berhasil. Bukan hanya itu, Ayah juga membeli sebuah rumah kecil buat kami tinggal. Dan kami tak perlu berpindah-pindah lagi. Aku tak perlu lagi menumpang di tempat keluarga lain".

"Tahukah kalian, apa artinya kalau nama keluargamu ada di buku telpon? Itu artinya, aku tak perlu lagi merasa takut jikalau tiba-tiba aku diusir lagi. Itu artinya, aku tak perlu lagi kehilangan teman-teman yang aku sayangi. Itu juga berarti, aku tak harus tidur di tempat orang lain. Dan itu artinya, aku, dan juga keluargaku, adalah sama derajatnya dengan keluarga-keluarga lainnya".

Matanya kembali menerawang. Ada bulir bening yang mengalir.

"Itu artinya, akan ada harapan-harapan baru yang aku dapatkan nanti...".

Kelas terdiam. Pak Guru tersenyum haru. Murid-murid tertunduk. Mereka baru saja menyaksikan sebuah fragmen tentang kehidupan. Mereka juga baru saja mendapatkan hikmah tentang pencapaian besar, dan kebahagiaan.Mereka juga belajar satu hal :

"Bersyukurlah dan berbesar hatilah setiap kali mendengar keberhasilan orang lain. Sekecil apapun... Sebesar apapun".

Curhatku

G tau knapa???

Ak kangen bgt ma dy

Kangeee…………………………..n bgt!!!!

Tapi ak tau semua udah lewat

G ada guna nya aku memelihara rasa ini

Buat apa aku memikirkan orang yang mungkin udah ga pernah mikirin aku…

Mungkin ingat aku aja engga,,,

Kenapa siy,,,

Otakku ini ga pernah bisa berhenti mikirin dy,,

GOBLOG BGT AKU INI!!!!!

KADANG SESUATU BARU BERARTI SAAT SEMUA UDAH PERGI

DAN AKU SANGAT KEHILANGAN

Kegagalan Itu Biasa

Perhatikan bagaimana kadang-kadang kita merasakan sebuah serangan 'demam' ketika kita melihat sesuatu yang sudah dimulai oleh orang lain. Dalam hati kita berkata, seandainya kita yang meneruskan pekerjaan itu, pasti keberhasilan sebentar lagi tercapai.

Bisa anda bayangkan bagaimana sia-sianya sikap orang yang menganggap yang sudah dilakukannya itu sebagai kegagalan?

Kegagalan itu sifatnya sangat pribadi.

Keputusan mengenai apakah sebuah pilihan tindakan kita, sudah bisa disebut gagal atau tidak, bisa dibuat oleh siapapun. Tetapi yang pasti hanya satu orang yang bisa menerima itu sebagai kegagalan. Kita.

Itu sebabnya kegagalan bersifat sangat pribadi. Kita yang menerima sesuatu sebagai kegagalan.

Toleransi terhadap tekanan dan penderitaan bervariasi antara satu orang dengan yang lain. Itu sebabnya keputusan untuk menerima sebuah langkah sebagai kegagalan bergantung erat pada toleransi sebuah pribadi terhadap tekanan dan penderitaan.

Kegagalan itu sifatnya sangat pribadi.

Janganlah kita menjadi orang yang paling cepat memutuskan
sesuatu sebagai kegagalan.

Kesalahan adalah bagian dari sistem koreksi alam.

Yang baik disalahkan supaya benar, lurus, dan naik.
Yang buruk disalahkan supaya turun derajatnya, habis hartanya, dan hapus kuasanya, tetapi tetap untuk mengundangnya kembali kepada kebaikan.

Kesalahan diciptakan untuk membenarkan tindakan-tindakan yang belum dilahirkan. Sehingga setelah kelahirannya nanti, mereka bisa berlaku dengan kemungkinan berhasil yang lebih baik.

Semua penderitaan yang datang dari kegagalan adalah tanda bahwa kita belum mengerti betul penyebab timbulnya kesalahan yang mengakibatkan kegagalan itu.

Orang-orang berani, mempelajari kesalahan-kesalahan mereka dengan ketelitian seorang dokter bedah. Pencerahan yang dihasilkan dari pengamatan yang detil itu akan menghilangkan demotivasi yang biasanya menyertai kegagalan.

Mereka akan betul-betul mengerti bahwa kegagalan itu adalah sebuah konsekwensi logis dari sebuah tindakan. Yang kalau tidak berhasil, ya, . gagal. Tidak ada setengah-setengah, karena selama kita tidak gagal, kita telah 'berhasil' untuk tidak gagal.

Orang-orang yang berhasil mengelola kesalahan-kesalahannya dengan baik, akan merasakan luasnya bumi tempat mereka berpijak. Dan mereka juga akan melihat luasnya langit yang menyediakan ruang untuk tumbuh.

Bersabarlah terhadap kesalahan-kesalahan orang lain, karena anda juga menginginkan penerimaan yang sama terhadap kesalahan-kesalahan anda.

Jatuh itu wajar, tetapi jangan lama berbaring di situ.

Rahasia 90/10

Rahasia 90/10 memang luar biasa! Sedikit yang tahu dan menerapkan rahasia ini. Hasilnya? Jutaan orang menderita stress yang tidak diinginkan, pencobaan, masalah dan sakit kepala. Hari-hari buruk datang mengikuti hari-hari buruk. Hal-hal tidak enak kelihatannya selalu terjadi. Kekhawatiran menghabiskan banyak waktu, amarah memutuskan persahabatan dan hidup kelihatan menjadi menakutkan dan tidak dinikmati sepenuhnya. Sahabat hilang. Hidup membosankan dan sering kelihatan kejam. Apakah ini menggambarkan keadaan mu? Jika ya, jangan tawar hati. Engkau dapat berubah! Pahami dan lakukan rahasia 90/10. Itu akan mengubah hidupmu!

Apa Rahasia 90/10?

10% kehidupan dibuat oleh hal-hal yang terjadi terhadap kita. 90% kehidupan ditentukan oleh bagaimana kita bereaksi / memberi respon.

Apa artinya?

Kita sungguh-sungguh tidak dapat mengontrol 10% kejadian-kejadian yang menimpa kita. Kita tidak dapat mencegah kerusakan mobil. Pesawat mungkin terlambat, dan mengacaukan seluruh jadwal kita. Seorang supir mungkin menyalip kita di tengah kemacetan lalu-lintas. Kita tidak punya kontrol atas hal yang 10% ini.

Yang 90% lagi berbeda. Kita menentukan yang 90% !

Bagaimana dengan reaksi kita?. Kita tidak dapat mengontrol lampu merah, tapi dapat mengontrol reaksi kita. Jangan biarkan orang lain mempermainkan kita, kita dapat mengendalikan reaksi kita!

Mari lihat sebuah contoh : Engkau sedang sarapan bersama keluarga. Adik perempuanmu menumpahkan secangkir kopi ke kemeja kerja mu. Engkau tidak dapat mengendalikan apa yang telah terjadi itu. Apa yang terjadi kemudian akan ditentukan oleh bagaimana engkau bereaksi.

Engkau mengumpat. Engkau dengan kasar memarahi adik mu yang menumpahkan kopi. Dia menangis. Setelah itu, engkau melihat ke istri mu, dan mengkritiknya karena telah menaruh cangkir kopi terlalu dekat dengan tepi meja. Pertempuran kata-kata singkat menyusul. Engkau naik pitam dan kemudian pergi mengganti kemeja.

Setelah itu engkau kembali dan melihat adik perempuan mu sedang menghabiskan sarapan sambil menangis dan siap berangkat ke sekolah. Dia ketinggalan bis sekolah. Istrimu harus segera berangkat kerja. Engkau segera menuju mobil dan mengantar adik mu ke sekolah. Karena engkau terlambat, engkau mengendarai mobil melewati batas kecepatan maksimum. Setelah tertunda 15 menit karena harus membayar tilang, engkau tiba di sekolah. Adikmu berlari masuk. Engkau melanjutkan perjalanan, dan tiba di kantor terlambat 20 menit, dan engkau baru sadar, bahwa tas kerjamu tertinggal. Hari-mu begitu buruk. Engkau ingin segera pulang. Ketika engkau pulang, engkau menemukan ada hambatan dalam hubungan dengan istri dan adikmu. Kenapa? Karena reaksimu pagi tadi. Kenapa hari mu buruk?

a) Karena secangkir kopi yang tumpah?

b) Kecerobohan adikmu

c) Polisi yang menilang?

d) Karena dirimu sendiri?

Jawaban-nya adalah D. Engkau tidak dapat mengendalikan tumpahnya kopi itu. Bagaimana reaksi-mu 5 detik kemudian itu, yang menyebabkan hari mu menjadi buruk.

Ini yang mungkin terjadi jika engkau bereaksi dengan cara yang berbeda. Kopi tumpah di kemejamu. Adikmu sudah siap menangis. Engkau dengan lembut berkata "Tidak apa-apa sayang, lain kali kamu lebih hati-hati ya". Engkau pergi mengganti kemejamu dan tidak lupa mengambil tas kerjamu. Engkau kembali dan melihat adikmu sedang naik ke dalam bus sekolah. Istrimu menciummu sebelum engkau berangkat kerja. Engkau tiba di kantor 5 menit lebih awal, dan dengan riang menyalami para karyawan. Atasanmu berkomentar tentang bagaimana baiknya hari ini buatmu.

Lihat perbedaannya. Dua skenario yang berbeda. Keduanya dimulai dari hal yang sama, tapi berakhir dengan berbeda. Kenapa? Karena REAKSI kita. Sungguh kita tidak dapat mengontrol 10% hal-hal yang terjadi. Tapi yang 90% lagi ditentukan oleh reaksi kita.

Di Buat Oleh Kakaku Elfiana Pradnya Paramita

Perkenankanlah Aku MencintaiMu Semampuku

Tuhanku

Aku masih ingat , saat pertama dulu aku belajar mencintaiMu

Lembar demi lembar kitab kupelajari

Untai demi untai kata para ustadz kuresapi syuhada

Tentang cinta para nabi

Tentang kasih para sahabat

Tentang mahabbah para sufi

Tentang kerinduan para syuhada

Lalu kutanamkan di jiwa dalam – dalam

Kutumbuhkan dalam mimpi – mimpi dan idealisme yang mengawang di awan…

Tapi Rabbi ,

Berbilang detik , menit , jam, hari , pekan , bulan , dan kemudian tahun berlalu…

Aku berusaha mencintaiMu dengan cinta yang paling utama , tapi…

Aku masih juga tak menemukan cinta tertinggi untukMu…

Aku makin merasakan gelisahku membadai…

Dalam cita yang mengawang

Sedang kakiku mengambang , tiada menjejak bumi…

Hingga aku terhempas dalam jurang

Dan kegelapan…

Wahai Illahi,

Kemudian berbilang detik , menit , jam , hari , pekan , bulan , dan tahun berlalu…

Aku mencoba merangkak , menggapai permukaan bumi dan menegakkan jiwaku kembali

Menatap , memohon , dan mengibaMu

Allahu Rahim , Illahi Rabbi ,

Perkenankanlah aku mencintaiMu,

Semampuku

Allahu Rahmaan , Illahi Rabbi ,

Perkenankanlah aku mencintaiMu

Sebisaku

Dengan segala kelemahanku

Illahi ,

aku tak sanggup mencintaiMu

dengan kesabaran menanggung derita

Umpama Nabi Ayyub, Musa , Isa hingga Al musthafa

Karena itu izinkanlah aku mencintaiMu

Melalui keluh kesah pengaduanku padaMu

Atas derita batin dan jasadku

Atas sakit dan ketakutanku

Rabbii,

Aku tak sanggup mencintaiMu seperti Abu Bakar , yang menyedekahkan seluruh hartanya

Dan hanya meninggalkan Engkau dan RasulMu bagi diri dan keluarga.

Atau layak Umar yang menyerahkan separoh harta demi jihad.

Atau Utsman yang menyerahkan 1000 ekor kuda untuk syiarkan dianMu.

Izinkanlah aku mencintaiMu,

Melalui seratus dua ratus perak yang terulur pada tangan- tangan kecil di perempatan,

Jalan

Pada wanita – wanita tua yang menadahkan tangan di pojok – pojok jembatan.

Pada makanan – makanan sederhana yang terkirim ke handai taulan.

Illahi,

Aku tak sanggup mencintaiMu dengan khusyuknya sholat salah seorang sahabat nabiMu

Hingga tiada terasa anak panah musuh terhujam dikakinya.

Karena itu Yaa Allah,

Perkenankanlah aku tertatih menggapai cintaMu

Dalam sholat yang coba kudirikan terbata-bata,

Meski terkadang ingatan melayang ke berbagai permasalahan dunia.

Robbi ,

Aku tak dapat beribadah ala sufi dan rahib ,

Yang membaktikan seluruh malamnya untuk bercinta denganMu.

Maka izinkanlah aku mencintaimu dalam satu-dua rakaat lailku.

Dalam satu dua sunnah nafilahMu.

Dalam desah napas keprasahan tidurku.

Yaa Maha Rahmaan ,

Aku tak sanggup mencintaiMu bagai para al hafidz dan hafidzah ,

Yang menuntaskan kalamMu dalam satu putaran malam.

Perkenankanlah aku mencintaiMu,

Melalui selembar dua lembar tilawah harianku.

Lewat lantunan seayat dua ayat hafalanku.

Yaaa Rahiim,

Aku tak sanggup mancintaiMu semisal Sumayyah ,

Yang mempersembahkan jiwa demi tegaknya DienMu.

Seandainya para syuhada ,

Yang menjual dirinya dalam jihadnya bagiMu.

Maka perkenankanlah aku mencintaiMu dengan mempersembahkan sedikit bakti dan pengorbanan untuk dakwahMu

Maka izinkanlah aku mencintaiMu dengan sedikit pengajaran bagi tumbuhnya generasi baru.

Allahu kariim,

Aku tak sanggup mencintaiMu di atas segalanya ,

Bagai Ibrahim yang rela tinggalkan putra zaujahnya ,

Dan patuh mengorbankan pemuda biji matanya.

Maka izikanlah aku mencintaiMu dengan mencintai keluargaku , dengan mencintai sahabat – sahabatku , dengan mencintai manusia dan alam semesta.

Allahu Rahmaanurrahiim , Illahi Rabbii,,

Perkenankanlah aku mencintaiMu semampuku.

Agar cinta itu mengalun dalam jiwa

Agar cinta ini mengalir di sepanjang nadiku.

Hamba

(29 Agustus 2008 , tertatih meniti cinta dalam 2 tahun waktu yang Kau berikan)

Aku Adalah Pohon

Orang2 memanggilku "POHON" karena aku sangat baik dalam menggambar pohon. AKU selalu menggunakan gambar pohon pada sisi kanan sebagai trademark pada semua lukisanku. AKu telah berpacaran sebanyak 2 kali... Ada satu wanita yang sangat AKU cintai...tapi AKU tidak punya keberanian untuk mengatakannya. ..Dia tidak cantik...tidak memiliki tubuh yang sexy..Dia sangat peduli dengan orang lain..religius tapi..dia hanya wanita biasa saja. Aku menyukainya. .sangat menyukainya. .Gayanya yang innocent dan apa adanya..kemandirian nya..kepandaiann ya dan kekuatannya. .Alasan AKU tidak mengajaknya kencan karena..AKU merasa dia sangat biasa dan tidak serasi untukku.. AKU takut..jika kami bersama semua perasaan yang indah ini akan hilang.. AKU takut kalau gosip2 yang ada akan menyakitinya. .. AKU merasa dia adalah "sahabatku". .. AKU akan memilikinya tiada batasnya...tidak harus memberikan semuanya hanya untuk dia...Alasan yang tarakhir..membuat dia menemaniku dalam berbagai pergumulan selama 1 tahun ini... Dia tau AKU mengejar gadis2 lain dan AKU telah membuatnya menangis selama ...Ketika AKU menggandeng tangan pacarku yang ke-2 terlihat olehnya...DIa hanya tersenyum dengan berwajah merah...,setelah itu pergi meninggalkan kami. Esoknya, matanya bengkak..dan merah..AKU sengaja tidak mau memikirkan apa yang menyebabkannya menangis..tapi AKU tertawa..bercanda dengannya seharian di ruang itu..Di sudut ruang itu dia menangis..dia tidak tau bahwa AKu kembali untuk mengambil sesuatu yang tertinggal.. Hampir 1 jam kulihat dia menangis disana...Pacarku yang ke-2 tidak menyukainya. ..Pernah sekali mereka berdua perang dingin.AKU tau bukan sifatnya untuk memulai perang dingin...Tapi AKU masih tetap bersama pacarku..AKu berteriak padanya dan matanya penuh dengan air mata sedih dan kaget.. AKU tidak memikirkan perasaannya dan pergi meninggalkannya bersama pacarku...Esoknya masih tertawa dan bercanda denganku seperti tidak ada yang terjadi sebelumnya.. .AKU tau dia sangat sedih dan kecewa tapi dia tidak tau bahwa sakit hatiku sama buruknya dengan dia... AKU juga sedih...Ketika AKU putus dengan pacarku yang ke-2, AKu mengajaknya pergi.. Setelah kencan satu hari itu..AKU mengatakan bahwa ada sesuatu yang ingin kukatakan padanya...Dia mengatakan bahwa kebetulan sekali dia juga ingin mengatakan sesuatu padaku.. AKU cerita tentang putusnya AKU dengan pacarku... DIa berkata bahwa dia sedang memulai suatu hubungan dengan seseorang.. AKU tau pria itu..dia sering mengejarnya selama ini...Pria yang baik,penuh energi dan menarik.. AKU tidak bisa memperlihatkan betapa sakit hatiku, AKU hanya tersenyum dan mengucapkan selamat padanya...Ketika sampai di rumah, sakit hatiku bertambah kuat dan AKU tidak dapat menahannya.. Seperti ada batu yang sangat besar didadaku..AKU tidak bisa bernapas dan ingin berteriak namun apadaya.. Air mataku mengalir tak terasa aku menangis karenanya.. Sudah sering AKU melihatnya menangis untuk pria yang mengacuhkan kehadirannya. .. Handphoneku bergetar..ternyata ada SMS masuk...SMS itu dikirim 10 hari yang lalu ketika aku sedih dan menangis... SMS itu berbunyi,"DAUN terbang karena ANGIN bertiup atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal!?" DAUN AKU suka mengoleksi daun-daun, kenapa? Karena aku merasa bahwa DAUN untuk meninggalkan pohon yang selama ini ditinggali membutuhkan banyak kekuatan. Selama 3 tahun AKU dekat dengan seorang pria, bukan sebagai pacar tapi "Sahabat". Tapi ketika dia mempunyai pacar untuk yang pertama kalinya...AKU mempelajari sebuah perasaan yang belum pernah aku pelajari sebelumnya-CEMBURU- ... Perasaan di hati ini tidak bisa digambarkan dengan menggunakan Lemon. Hal itu seperti 100 butir lemon busuk. Mereka hanya bersama selama 2 bulan...Ketika mereka putus, AKU menyembunyikan perasaan yang luar biasa gembiranya. Tapi sebulan kemudian dia bersama seorang gadis lagi.. AKU menyukainya dan AKU tau bahwa dia juga menyukaiku, tapi mengapa dia tidak mau mengatakannya? Jika dia mencintaiku, mengapa dia tidak memulainya dahulu untuk melangkah? Ketika dia punya pacar baru lagi, hatiku sedih..Waktu berjalan dan berjalan, hatiku sedih dan kecewa..AKU mulai mengira bahwa ini adalah cinta bertepuk sebaleh tangan.. Tapi..mengapa dia memperlakukanku lebih dari sekedar seorang teman? Menyukai seseorang sangat menyusahkan hati..AKU tau kesukaannya. .kebiasaannya. .. Tapi perasaannya kepadaku tidak pernah bisa diketahui..Kau tidak mengharapkan AKU seorang wanita untuk mengatakannya bukan.Diluar itu,AKU mau tetap disampingnya. .memberinya perhatian..menemani ..dan mencintainya. .Berharap suatu hari nanti dia akan datang dan mencintaiku. ..Hal itu seperti menunggu telephonenya tiap malam..mengharapkan mengirim SMS..AKU tau sesibuk apapun dia pasti meluanggkan waktunya... 1 tahun cukup berat untuk kulalui dan AKU mau menyerah...Kadang AKU berpikir untuk tetap menunggu..Dilema yang menemaniku selama 1 tahun ini..., seorang wanita mengejarku.. setiap hari dia mengejarku tanpa lelah.. Segala daya upaya telah dilakukan walau seringkali ada penolakan dariku... AKU berpikir...apakah aku ingin memberinya ruang kecil di hatiku untuknya?!.. Dia seperti angin yang hangat dan lembut, mencoba meniup daun untuk terbang dari pohon.. Akhirnya,AKU sadar bahwa AKu ingin memberi ANgin ini ruang yang kecil dihatiku.. AKU tau ANgin akan membawa pergi Daun yang lusuh jauh dan ketempat yang lebih baik.. AKhirnya AKU meninggalkan Pohon... tapi Pohon hanya tersenyum dan tidak memintaku untuk tinggal.. AKU sangat sedih memandangnya tersenyum ke arahku.. "DAUN terbang karena ANGIN bertiup atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal?!" ANGIN AKU menyukai seorang gadis bernama DAUn.. karena dia sangat bergantung pada POHON..jadi aku harus menjadi ANGIN yang kuat.. ANgin akan meniup DAUN terbang jauh... Pertama kalinya..AKU melihat seseorang memperhatikan kami... Ketika itu, dia selalu duduk disana sendirian atau dengan teman2nya memperhatikan POHON... KEtika POHON berbicara dengan gadis2, ada cemburu dimatanya.. KEtika Pohon melihat ke arah DAun, ada senyum dimatanya.. Memperhatikannya menjadi kebiasaanku. .seperti Daun yang suka melihat POHON... Satu hari saja tak kulihat dia..AKU merasa sangat kehilangan.. DI sudut ruang itu, ku lihat Pohon sedang memperhatikan DAun.. Air mengalir di mata DAun ketika POhon pergi..Esoknya. .KU lihat DAun ditempatnya yang biasa sedang memperhatikan POhon..AKU melangkah dan tersenyum padanya..KUambil secarik kertas..kutulis dan kuberikan padanya.. Dia sangat kaget..Dia melihat ke arahku,tersenyum dan menerima kertas dariku.. Esoknya..dia datang... menghampiriku memberikan kembali kertas itu..HAti DAun sangat kuat dan ANGin tidak bisa meniupnya pergi, hal itu kerena DAUN tidak mau meninggalkan POhon.AKu melihat kearahnya..kuhampir i dengan kata2 itu...Sangat pelan..dia mulai membuka dirinya dan menerima kehadiranku dan telp ku..AKU tau orang yang dia cintai bukan AKu..tapi AKU akan berusaha agar suatu hari dia menyukaiku.. Selama 4bln, AKU telah telah mengucapkan kata cinta tidak kurang dari 20 x kepadanya..Hampir tiap kali dia mengalihkan pembicaraan. ..tapi AKU tidak menyerah..Keputusan ku bulat..AKU ingin memilikinya. ..dan berharap dia akan menjadi pacarku..AKu bertanya, "apa yang kau lakukan?Kenapa kau tidak pernah membalas? MEngapa kau selalu membisu?" DIa berkata. "AKU menengadahkan kepalaku"... "AH?" Aku tidak percaya dengan apa yang aku dengar..."AKU menengadahkan kepalaku" dia berteriak..KUletakk an telephone..melompat ..berlari seribu langkah..ke rumahnya..DIa membuka pintu bagiku.. "DAUN terbang karena tiupan ANGIN atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal!?" Sebuah pesan untukmu..teman. . JIKA KAU MENGINGINKAN CINTA DARI SESEORANG... TUNJUKKAN CINTAMU!!!! CINTA TIDAK MEMBUTUHKAN KERAGUAN..TUNJUKKAN SAJA!!!!

Kamis, 29 Oktober 2009

Tips Saat Ujian

Ketika kamu melakukan ujian, kamu sedang mendemonstrasikan kemampuanmu dalam memahami materi kuliah, atau dalam melakukan tugas-tugas tertentu. Bila kamu ragu terhadap kejujuran ujian, atau kredibilitas ujian tersebut untuk menguji kemampuanmu, temuilah
dosen pembimbingmu.

Ujian memberikan dasar evaluasi dan penilaian
terhadap perkembangan belajarmu.

Ada beberapa kondisi lingkungan,
termasuk sikap dan kondisimu sendiri, yang mempengaruhimu dalam melakukan ujian.

Sepuluh tips untuk membantu kamu dalam mengerjakan ujian:

  • Datanglah dengan persiapan yang matang dan lebih awal.
    Bawalah semua alat tulis yang kamu butuhkan, seperti pensil, pulpen, kalkulator, kamus, jam (tangan), penghapus, tip ex, penggaris, dan lain-lainnya. Perlengkapan ini akan membantumu untuk tetap konsentrasi selama mengerjakan ujian.

  • Tenang dan percaya diri.
    Ingatkan dirimu bahwa kamu sudah siap sedia dan akan mengerjakan ujian dengan baik.

  • Bersantailah tapi waspada.
    Pilihlah kursi atau tempat yang nyaman untuk mengerjakan ujian. Pastikan kamu mendapatkan tempat yang cukup untuk mengerjakannya. Pertahankan posisi duduk tegak.

  • Preview soal-soal ujianmu dulu (bila ujian memiliki waktu tidak terbatas)
    Luangkan 10% dari keseluruhan waktu ujian untuk membaca soal-soal ujian secara mendalam, tandai kata-kata kunci dan putuskan berapa waktu yang diperlukan untuk menjawab masing-masing soal. Rencanakan untuk mengerjakan soal yang mudah dulu, baru soal yang tersulit. Ketika kamu membaca soal-soal, catat juga ide-ide yang muncul yang akan digunakan sebagai jawaban.

  • Jawab soal-soal ujian secara strategis.
    Mulai dengan menjawab pertanyaan mudah yang kamu ketahui, kemudian dengan soal-soal yang memiliki nilai tertinggi. Pertanyaan terakhir yang seharusnya kamu kerjakan adalah:

    • soal paling sulit
    • yang membutuhkan waktu lama untuk menulis jawabannya
    • memiliki nilai terkecil
  • Ketika mengerjakan soal-soal pilihan ganda, ketahuilah jawaban yang harus dipilih/ditebak.
    Mula-mulai, abaikan jawaban yang kamu tahu salah. Tebaklah selalu suatu pilihan jawaban ketika tidak ada hukuman pengurangan nilai, atau ketika tidak ada pilihan jawaban yang dapat kamu abaikan. Jangan menebak suatu pilihan jawaban ketika kamu tidak mengetahui secara pasti dan ketika hukuman pengurangan nilai digunakan. Karena pilihan pertama akan jawabanmu biasanya benar, jangan menggantinya kecuali bila kamu yakin akan koreksi yang kamu lakukan.

  • Ketika mengerjakan soal ujian esai, pikirkan dulu jawabannya sebelum menulis.
    Buat kerangka jawaban singkat untuk esai dengan mencatat dulu beberapa ide yang ingin kamu tulis. Kemudian nomori ide-ide tersebut untuk mengurutkan mana yang hendak kamu diskusikan dulu.

  • Ketika mengerjakan soal ujian esai, jawab langsung poin utamanya.
    Tulis kalimat pokokmu pada kalimat pertama. Gunakan paragraf pertama sebagai overview esaimu. Gunakan paragraf-paragraf selanjutnya untuk mendiskusikan poin-poin utama secara mendetil. Dukung poinmu dengan informasi spesifik, contoh, atau kutipan dari bacaan atau catatanmu.

  • Sisihkan 10% waktumu untuk memeriksa ulang jawabanmu.
    Periksa jawabanmu; hindari keinginan untuk segera meninggalkan kelas segera setelah kamu menjawab semua soal-soal ujian. Periksa lagi bahwa kamu telah menyelesaikan semua pertanyaan. Baca ulang jawabanmu untuk memeriksa ejaan, struktur bahasa dan tanda baca. Untuk jawaban matematika, periksa bila ada kecerobohan (misalnya salah meletakkan desimal). Bandingkan jawaban matematikamu yang sebenarnya dengan penghitungan ringkas.

  • Analisa hasil ujianmu.
    Setiap ujian dapat membantumu dalam mempersiapkan diri untuk ujian selanjutnya. Putuskan strategi mana yang sesuai denganmu. Tentukan strategi mana yang tidak berhasil dan ubahlah. Gunakan kertas ujian sebelumnya ketika belajar untuk ujian akhir